Setiap orang tua menginginkan anak mendapatkan pendidikan terbaik. Para orang tua bekerja keras untuk dapat memfasilitasi anak mereka dengan menyekolahkan di sekolah terbaik, termasuk dengan memasukkan sang anak ke pondok pesantren.
Namun, tidak semua anak langsung menyetujui keputusan sang orang tua. Berbagai hal melatarbelakangi penolakan atas keputusan tersebut. Misalnya, anak mungkin tidak ingin jauh dari rumah, anak menganggap bahwa tinggal di pesantren penuh dengan kekangan, peraturan yang ketat sepanjang waktu, dan lainnya.
Selain itu, mungkin anak pun belum mengerti sepenuhnya alasan orang tua memasukkan mereka ke pondok. Tentu orang tua telah mempertimbangkan dengan matang banyaknya manfaat jika memasukkan buah hati mereka ke pondok.
Jika Anda mengalami hal ini, berikut beberapa cara yang dapat Anda coba untuk membujuk anak agar mau mondok di pesantren dengan semangat.
Cara membujuk anak agar mau mondok di pesantren
1.Jelaskan manfaat serta kelebihan masuk ke pesantren dengan menarik
Umumnya, anak-anak tidak suka jika diperintah tanpa tahu alasan mengapa mereka harus melakukan perintah itu. Alih-alih sekedar memerintah anak untuk mondok, coba jelaskan dengan tulus namun menarik agar anak bisa memahami maksud baik Anda. Kemudian, ajak anak untuk berdiskusi dan menyampaikan keresahan mereka agar komunikasi dari hati ke hati dapat berjalan.
2. Ajak anak mengikuti program Pesantren Kilat Ramadhan
Biasanya, setiap pesantren mengadakan acara “pesantren kilat” yang berlangsung selama beberapa hari di bulan Ramadhan. Di acara ini, tentu anak akan merasakan bagaimana kehidupan di dalam pesantren mulai dari bangun tidur, beribadah, belajar, dan beraktivitas di luar “pembelajaran”. Jangan lupa, pilihkan Pesantren Kilat yang sesuai dengan karakter anak. Dengan cara ini, mereka bisa membayangkan bagaimana serunya mondok.
3. Bagikan cerita atau tontonan menarik seputar kehidupan pesantren
Anda bisa menceritakan kisah dari santri yang awalnya ragu untuk mondok, tetapi akhirnya merasa betah dan mendapatkan banyak manfaat. Kisah nyata dapat lebih meyakinkan anak dibandingkan nasihat panjang. Selain itu, bisa juga ajak anak untuk menonton video/vlog dari santri-santri di sosial media.
4. Membiasakan suasana pesantren di rumah
Kehidupan pesantren identik dengan kemandirian dan kedisiplinan. Oleh karena itu, orang tua perlu mulai menerapkan nilai-nilai ini secara bertahap dalam kehidupan sehari-hari anak.
Biasakan anak untuk mandiri dan disiplin sejak dini, meskipun dimulai dari hal-hal kecil seperti mengurus keperluan pribadinya sendiri. Jika kebiasaan ini diterapkan secara konsisten, anak akan lebih siap untuk menjalani kehidupan dan belajar di pesantren mana pun.
5. Tunjukkan bahwa tidak semua pesantren itu “kaku”
Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, pesantren dikenal dengan “kedisiplinan” dan belajar yang ketat. Hal itu mungkin salah satu yang membuat anak enggan untuk mondok di pesantren.
Nyatanya saat ini banyak pesantren “modern” bermunculan yang memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, seperti pesantren modern Algebra IIBS misalnya.
Di sini, anak-anak tidak hanya belajar agama, tetapi juga bisa mengikuti kegiatan seru seperti pesantren kilat, tour taman hidroponik, hingga beragam aktivitas outdoor.
Rekomendasi Pesantren Modern yang seru & tidak membosankan!
Jika Anda mencari pesantren yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama tetapi juga membangun karakter dan kemandirian anak, Pesantren modern Algebra International Islamic School adalah pilihan yang tepat.
Berikut alasan mengapa Algebra IIBS menjadi rekomendasi utama:
- Kurikulum Internasional terpadu
- Persiapan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Universitas Luar Negeri
- Pengajar berkualitas
- Lingkungan Islami & modern
- Tersedia berbagai kegiatan pengembangan diri
Penerimaan Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026 RESMI DIBUKA! ✨📢
Bergabunglah dengan Algebra IIBS dan jadilah bagian dari perjalanan pendidikan yang luar biasa.
⚠ Kuota terbatas!
Segera daftar sebelum kehabisan tempat!
⬇ Klik link di bawah ini untuk mendaftar sekarang! ⬇