Yang Tak Pernah Fana
Oleh : Cici Yuli Wartuti
Lembayung jingga menderap langkah
Berbisik merangkai lantunan syahdu
Kala manusia sibuk menyatukan pundi keserakahan demi yang fana
Tak lagi tertata lirik mata menuju panggilan-Nya
Ialah dersik di kala malam sunyi membelai lembut kalam-Nya
Lorong-lorong derana yang mengemis pada Tuhannya
Sebab paham akan lindap dunia pasti kembali menyeruput pagi saat suara azan mendekap sunyi
Meski elegi yang dibisikkan kaum malam sampai memanah hati
Bersama-Nya karsa menyatu kembali dalam hidup
Layaknya simponi dan eufoni yang menderap jalan manusia bijak
Kebajikan menjelma langkah-langkah sunyi yang menyertai kuasa-Nya
Atas nama Tuhan yang Maha Baik
Luka kehidupan tak selamanya akan menemani insan yang penuh harap
Seperti waktu yang terus berdetak mengikuti sunnah kehidupan
Roda yang tak pernah diam di tempat kala manusia mengayuh dengan lembut
Perjalanan sejati yang tak pernah fana
Hanya akan dilewati manusia yang rindu akan panggilan Tuhannya