kurikulum sma algebra international islamic boarding school
Kurikulum Penjurusan
Menurut J. Galen Saylor dan William M Alexander , pengertian kurikulum adalah segala upaya sekolah untuk mempengaruhi pembelajaran, baik di ruang kelas, di taman bermain, atau di luar sekolah. Sedangkan pada tahun 1973, J Lloyd Trump dan Delmas F Miller juga mengutarakan pendapat mengenai kurikulum, dalam tulisannya yang menerangkan bahwa kurikulum adalah semua hal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, termasuk metode mengajar, cara mengevaluasi murid, program studi, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi, serta hal-hal struktural terkait dengan waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran.
Institusi pendidikan sekolah menjadi garda terdepan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan sesuai dengan rancang bangun yang berbeda terhadap kurikulum setiap negara. Kurikulum yang dirancang tersebut tentu saja memiliki nilai tersendiri, baik dari segi kelebihan maupun kekurangannya. Berdasarkan hasil survey Internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Finlandia selalu menempati skor terbaik dalam survey penialaian siswa internasional (PISA) yang dilakukan tiga tahun sekali sejak tahun 2000. dilansir dari laporan Big Think yang dipublikasikan Word Economic Forum (WEF) sistem pendidikan Finlandia dapat berfungsi dengan baik karena strukturnya ditopang oleh beberapa prinsip utama : pertama dan yang terpenting akses yang sama terhadap pendidikan dan siswa diberi kebebasan memilih jalur edukatif mereka berdasarkan minat dan bakat.
Menurut Syah (2004:144), factor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni :
- Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi jasmani dan rohani siswa
- Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa
- Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
Faktor-faktor di atas, menjadi upaya yang akan dikembangkan dalam proses belajar mengajar, agar terbentuknhya santri yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan zaman dan berakhlak mulia.
Pada tahun ini, tidak dapat dipungkiri industri 4.0 sedang berada dipuncaknya. Aktivitas manusia dalam beberapa dekade terakhir telah terbantu oleh kehadiran revolusi, baik dari segi kualitas maupun efisiensi waktu. Maka sudah sepatutnya untuk mengetahui transformasi di depan mata saat ini, yaitu industri 4.0. Dijuluki sebagai revolusi industri keempat, era otomatisasi dan interkonektivitas.
Terdapat beberapa skills yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia untuk menghadapi industri 4.0 atau society 5.0 yang dirancang oleh World Economic Forum (WEF) : Complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, coordinatiry with other, emotion intelligence, judgement and decision making, service orientation, negotiation and cognitive flexibility.
Berdasarkan paparan di atas, Algebra IIBS merancang kelas penjurusan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan tujuan mencetak generasi yang unggul di bidangnya masing-masing, sesuai dengan konsep pendidikan yang telah diterapkan di Finlandia, sesuai dengan peminatan siswa/santri.
Algebra IIBS merancang 70% waktu santri difokuskan pada kelas penjurusan yang akan dipilih oleh santri. Hal ini ditetapkan agar para santri bisa fokus pada prospek universitas dan pekerjaan kedepannya. Untuk menghadapi berbagai macam tantangan di masa depan, Algebra IIBS memiliki kurikulum penjurusan sebagai berikut :
- Moslem Scholar
- Entrepreneurship
- Sciencepreneur
- Chief Executive Officer (CEO)
- Professional